Di malam yang sunyi itu terjadilah pertengkaran. Adu mulut yang ia cetus atas dasar kecemburuan. Iri yang timbul membawa belati pada tangannya melayang, menancap pada dada pria yang begitu ia cinta.Pada saat itu, pandangan orang mulai berubah. Desas-desus yang tersebar luas membawa sang penyihir pada titik dimana keberadaannya adalah wujud tabu. Ia diburu, dicari disana dan disini demi dimusnahkan. Dan pada titik terakhir, penyihir itu pun terbunuh oleh tangan rakyat yang tak tahu menahu mengenai keadaan nyata insiden itu.Mereka semua menilai dengan interpretasi sendiri. Mengikat sang penyihir dan membakarnya dengan bara api menyala. Sakit nan pedih. Panas dan sarat akan benci.Setelah ratusan tahun yang berlalu dari kelamnya masa lalu, penyihir itu tereinkarnasi kembali. Dengan membawa memori masa lalunya, ia menjalani hidup sebagai anak tunggal dari keluarga Houjou.Ia, Naruse, bergerak dalam bidang entertainment sebagai seorang model papan atas. Tampil di layar kaca dengan pijar karisma yang menguar dari dirinya. Terang, sebagaimana mentari yang memamerkan cahayanya sendiri.Tetapi, tidak hanya itu saja tujuan hidupnya di masa sekarang. Membawa kenangan masa lampu, ia mengambil langkah untuk mencari sosok reinkarnasi dari kekasihnya. Meski hanya berbekal pada memori di kepala dan seutas benang cinta berikut zamrud kecemburuan sebagai determinasi, Naruse masih berjuang untuk menuntaskan lara penyesalan di hatinya.